GENGSI PERHIASAN PERAK
Giwang & Kalung, Classical Image of Jasmine Bud |
Sejak berabad-abad lalu manusia sudah mengenal kemuliaan dan keutamaan perhiasan perak. Bahan peraknya sendiri memang tergolong bahan logam mulia sebagaimana emas. Perak dan emas bagai pasangan logam mulia yang dinilai martabat dan kemuliaannya senantiasa berjalan berdampingan. Perak dan emas sebagai dua jenis logam mulia yang berbeda namun saling berkaitan sangat erat antara yang satu dengan yang lainnya. Ibarat kata, tak ada perak tanpa ada emas, dan sebaliknya emas pun tiada tanpa kehadiran perak. Bahkan sampai soal sebutan atau istilah pun seakan menunjukkan kesatuan keduanya, seperti istilah emas kuning yang tak lain adalah emas dengan campuran perak (sementara emas putih adalah istilah untuk emas yang dicampur nikel).
Secara sendiri-sendiri perhiasan perak (seperti juga perhiasan emas) telah menempati kedudukan utama alias tersendiri dan bergengsi tinggi dalam kehidupan seni-budaya masyarakat manusia. Kedudukan utama yang terus bertahan sejak mulai jaman Mesir Kuno, Yunani, Romawi, Persia, Cina, beranjak ke abad Pertengahan, hingga terus hingga ke abad modern sekarang ini. Boleh dikata, perhiasan perak adalah jenis perhiasan yang tak lekang dimakan waktu dan jaman. Senantiasa bersinar kilaunya melalui perjalanan panjang beragam bentuk desain atau modelnya, yang membawa segala jejak sejarah bersama sifat-sifat unik, elegan, dan antiknya. Sehingga samasekali tidaklah benar bila dikatakan perhiasan perak berada di bawah gengsi perhiasan emas. Pandangan seperti ini umumnya terjadi karena harga bahan logam perak relatif lebih murah dari bahan logam emas. Namun, justru karena harga logam perak yang tidak semahal harga logam emas itulah, maka perhiasan perak dengan segala keindahannya yang samasekali tak kalah dari keindahan perhiasan emas lebih mampu menjangkau kalangan masyarakat lebih luas. Jika orang kebanyakan membeli perhiasan emas lebih didorong keinginan investasi secara sederhana, maka orang justru memilih membeli perhiasan perak karena lebih didorong hasrat menghargai kilau keindahan ujudnya (tentu saja tetap tanpa harus kehilangan nilai investasinya). Perhiasan perak justru seperti hendak menunjukkan gengsi sesungguhnya dari sang pemilik atau pemakainya.
Seperti segala bentuk atau jenis perhiasan apapun, perawatan terhadap perhiasan perak pun menjadi faktor yang amat penting untuk senantiasa menunjang penampilan prima alias kinclongnya. Untuk cara-cara perawatan perhiasan perak sebelumnya telah pernah diulas pada tulisan terdahulu di blog ini (silahkan periksa dan baca kembali Tentang Perhiasan Perak). Perawatan yang baik dan teratur terhadap perhiasan perak hingga tetap kinclong (indah kilaunya) dipastikan akan menunjukankan kelas dan gengsi tersendirinya.
Di Indonesia, sejarah perhiasan perak juga telah melalui rentang perjalanan waktu yang panjang, yakni tak kurang dari 600-an tahun alias sudah dikenal keberadaannya sejak abad 15 -16, hingga terus bertahan sampai ke jaman modern saat ini. Pusat atau sentra para pembuat perhiasan perak unggul yang telah bertahan turun-temurun juga tersebar di Indonesia, mulai di daerah Sumatera, Jawa, hingga Bali. Perhiasan perak made in Indonesia tidak saja digemari di Indonesia sendiri, melainkan juga sudah di-apresiasi di manca negara. Tak kalah dari perhiasan perak buatan negeri-negeri tetangga Asia (yang juga cukup dikenal seperti Thailand atau Cina).
Anting, High-Up |
Orang Indonesia adalah yang pertama-tama diharapkan meng-apresiasi tinggi perhiasan perak buatan dalam negeri yang telah memiliki rentang perjalanan waktu panjang itu (dari perhiasan perak yang tradisional hingga yang modern). Dengan demikian kelestarian industri (termasuk terutama home industry) perhiasan perak di Indonesia akan terus bertahan seiring berjalannya waktu ke depan dan bahkan diharapkan malah semakin berkembang dan meningkat. Karena sesungguhnya perhiasan perak made in Indonesia itu kualitasnya memang sudah diakui dunia. Sehingga samasekali tak ada alasan untuk ragu membeli, memiliki dan memakai perhiasan perak tersebut, sekaligus untuk ikut merasakan prestis dan gengsinya...
(Blog Link: sutvon.blogspot.com/ademtenterm.blogspot.com)
Komentar
Posting Komentar